Pengikut

Minggu, 30 Mei 2010

Tanda-tanda Hati yang Sehat dan yang Sakit

Definisi Penyakit Hati

Setiap indra badan diciptakan untuk fungsi tertentu. Kesempurnaanya terletak pada kemampuannya menjalankan fungsi tujuan penciptaannya. hal itu berarti penyakitnya adalah apabila tidak mampu menjalankan peran yang telah dicipta untuknya atau mampu melakukannya, tetapi dengan banyak kekurangan.
Penyakit tangan, bila tidak dapat memegang. Penyakit mata, bila tidak dapat melihat. Penyakit lisan bila tidak mampu berbicara. Penyakit badan, bila tidak dapat bergerak secara alami dan lemah. Adapun penyakit hati adalah apabila tidak mampu memenuhi tujuan penciptaanya. yaitu untuk mengenal Allah, mencintai-Nya, merindukan pertemuan dengan-Nya, bertaubat kepada-Nya, dan mampu mengalahkan hawa nafsunya.
Bila seorang hamba mengetahui segalanya dan tidak mengenal Tuhannya, seakan-akan dirinya tidak mengetahui apa-apa, meski mendapatkan seluruh kesenangan dan kemewahan dunia. Orang seperti itu, yang tidak memperoleh kasih sayang Tuhannya, tidak merindukan-Nya, dan tidak bercengkrama dengan-Nya, seperti tidak memperoleh kenikmatan apapun. Bahkan sebaliknya, bila hati kosong dari semua itu, semua kesenangan dan kemewahan tersebut pasti akan berubah menjadi  azab baginya. Dia akan tersisa dari dua sisi dengan cara yang sama ia dapatkan kenikmatan semu.
Sisi pertama, penyakit hati akan membuat dirinya terhalang dari segala pencapaian duniawi, meski nafsunya bergantung kuat kepadanya. Sisi kedua, ia kehilangan sesuatu yang lebih baik, lebih bermanfaat. dan lebih abadi, di mana itu semua tidak ia dapatkan.
Alangkah malangnya orang yang seperti itu karena nikmat yang sudah ada digenggamnya lepas, sedangkan nikmat yang lebih besar lagi tidak dapat diraihnya.
Siapa saja yang mengenal Allah swt pasti akan mencintai-Nya, ikhlas beribadah kepada-Nya, dan sama sekali tidak terpengaruh oleh segala keindahan yang lainnya. siapa yang lebih mengutamakan yang selain Allah swt berarti hatinya sakit. sama halnya dengan perut, bila terbiasa menampung makanan yang kotor-kotor, maka berpengaruh kepada yang bersih-bersih. akhirnya, nafsu kepada makanan yang bersih menjadi hilang digantikan oleh keserakahan kepada yang kotor.

Mendeteksi Penyakit Hati

Terkadang hati diserang penyakit dan sakitnya semakin bertambah parah, tetapi tidak disadari oleh empunya karena kesibukab dan keengganannya mengetahui kesehatan hati dan sebab-sebabnya.. bahkan terkadang hati telah mati dan tidak dirasakan oleh si empunya. tanda-tanda hati yang seperti itu adalah keburukan yang melukainya tidak membuatnya sakit. Kebodohannya akan kebenaran dan odeologinya yang batil tidak membuatnya merasa sakit.
 Karena sesungguhnya bila di dalam hati terdapat kehidupan, pasti akan sakit bila keburukan menimpanya. Mengaduh bila kebodohannya akan kebenaran menjangkitinya, sesuai kadar kehidupannya.
Si mayit tidak merasakan luka yang menggoresnya.
Harus Sabar Meminum Obat
Terkadang seseorang merasa hatinya sakit, tetapi berat menanggung pahitnya obat dan bersabar. Ia lebih memilih penyakitnya daripada pahitnya obat. Karena obatnya terdapat pada penolakannya terhadap hasrat keinginannya. Yang demikian itu lebih berat bagi nafsunya. Padahal, untuk mengobati penyakit hati tidak ada yang lebih bermanfaat daripada memerangi keinginan nafsunya.
Terkadang bertekad untuk sabar, kemudian lama-kelamaan tekadnya menjadi kendur dan tidak berlanjut karena lemah ilmunya, kesadarannya, dan kesabarannya. Keadaanya persis seperti orang yang memasuki jalan menakutkan yang akan membawanya ke tujuan yang aman. ia sadar bahwa bila saja ia besabar menempuhnya, maka ketakutan akan berlalu dan rasa aman akan tiba. Pada kondisi seperti itu ia butuh kekuatan sabar dan keyakinan yang aka membawanya ke jalan keselamatan. Manakala kesabaran dan keyakinan melemah, ia akan berbalik arah, enggan menanggung beratnya perjalanan, terlebih bila tiada kawan yang menyertainya dan takut dengan kesendiriannya. Saat itu ia akan bertanya, kemana perginya orang-orang? saya mempunyai contoh terhadap orang seperti mereka. Seperti itulah keadaan mayoritas umat manusia dan itu akan membawa kebinasaan mereka.

Tanda-tanda Penyakit Hati
Yang dimaksud tanda-tanda penyakit hati adalah, berpaling dari " makanan yang bergizi" kepada "makanan yang bebahaya". Lebih memilih obat yang lebih berbahaya dari pada obat yang bermanfaat.
Di sini ada empat kata kunci, makanan yang bergizi (bermanfaat), obat yang menyembuhkan, makanan yang berbahaya, dan obat yang merusa.

Tanda-tanda Kesehatan Hati
hati yang sehat adalah apabila makanan yang bergizi mengalahkan makanan yang berbahaya, sedangkan hati yang sakit adalah kebalikannya. makanan yang paling bermanfaat bagi hati adalah iman. sedangkan obatnya adalah al-Qur'an. Keduanya mengandung gizi dan obat.
Juga termasuk dari tanda-tanda kesehatannya ialah meninggalkan (kesenangan) dunia hingga berlabuh akhirat dan bertyempat di sana seakan-akan dirinya bagian dari penduduk  akhirat. Dijadikan dunia ini sebagai tempat asing. ia mengambil kebutuhannya seperlunya saja, kemudia kembali ke tempat tanah airnya. Seperti sabda Rasulullah saw kepada Abdullah bin Umar, " Hiduplah di dunia seakan engkau orang asing atau penyeberang jalan. Dan anggaplah dirimu sebagai penghuni kubur. "  (HR Bukhari)

Hiduplah engkau di surga 'Adn
Karena itulah istanamu
Akan tetapi musuh menawan kita
Akankah kita kembali ke negeri kita dengan selamat? 

Imam Ali ra berkata, "Sesungguhnya dunia telah berjalan mundur dan akhirat semakin dekat. Keduanya mempunyai penghuni masing-masing. Jadilah penghuni akhirat dan janganlah kalian menjadi pemuja dunia. Sesungguhnya dunia tempat beramal bukan hisab (perhitungan ), sedangkan esok (akhirat) tempat hisab bukan amal (berbuat)."
Manakala hati sehat dari penyakitnya, ia akan berangkat menuju akhirat dan semakin mendekatinya sehingga menjadi bagian dari penghuini akhirat. Manakala hati sakit, ia akan bersemayam di dalam dunia sehingga menjadi penghuni dunia.
Di antara tanda-tanda kesehatan hati adalah akan senantiasa memperingatkan pemiliknya hingga kembali kepada Allah swt, bergantung kepada-Nya bagaikan orang yang dimabuk cinta merindukan kekasihnya.. Tiada kehidupan baginya, tiada pula kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan, melainkan dengan keridhaan-Nya, kedekatann-Nya, dan kasih sayang-Nya. Ia merasa tenang dan damai bernaung di bawah-Nya, kepada-Nya ia bertawakal, dengan-Nya ia percaya, dan karena-Nya ia takut.
zikir menjadi makanannya dan kesukaannya, rindu pada-Nya sebagai kehidupan, kenikmatan, dan kebahagiaannya. Berpaling kepada selain-Nya dan bergantung dengan selain-Nya adalah penyakitnya dan kembali kepada-Nya adalah obatnya.
Bila dapat menggapai tuhannya, ia akan merasa tenang dengannya. Keguncangan dan keraguan akan hilang. Lubang hatipun tertutup. Sesungguhnya di dalam hati terdapat lubang yang hanya dapat ditambal oleh Allah swt saja. Twerdapat penyakita yang tidak dapat disembuhkan, kecuali dengan tulus ikhlas hanya menyembah-Nya saja. 
hati selalu mengingatkan pemiliknya sehingga merasa tenang kembali kepada tuhan sesembahannya. Pada saat itu, muncul semangat hidup, merasakan nikmatnya, dan tercipta kehidupan baru untuknya selai kehidupan orang-orang yang lalai, yang jauh dari perintah ini, yang karenanya makhluk dicipta, surga dan neraka dibuat. Untuknya Rasul dikirim dan kitrab suci diturunkan. Bila saja, umpamanya, tidak ada balasan selain wujud dirinya, yang demikian itru sudah cukup sebagai balasan baginya.
Sebagian kaum 'Urafa berkata, "Semiskin-miskinnya penduduk dunia adalah mereka yang meninggalkan dunia tanpa pernah merasakan makanannya yang paling lezat." Apa itu makanan yang paling lezat di dunia? makanan yang paling lezat di dunia adalah mahabatullah (mencintai Allah), becengkrama dengan-Nya, merindukan pertemuan-Nya, menikmati zikir-Nya, dan taat kepada-Nya.
Sebagaian lain berkata, "Sesungguhnya akan menghampiriku suatu masa, dimana akan aku akan berkata, "Bila saja penduduk  surga seperti ini, niscaya mereka berada dalam kehidupan yang baik."
Sebagian lain berkata, " Demi Allah, dunia (kehidupan) tidak akan baik, kecuali dengan mencintai-Nya dan menaati-Nya. Tidak pula surga, kecuali dengan memandang-Nya dan menyaksikan-Nya."
Abu Hasan al-warraq berkata, " Hidupnya hati dengan selalu mengingat Yang Mahahidup lagi kekal abadi."
Oleh karena itu al-Faut (lepas dari Allah) bagi kaum 'Urafa, lebih berat bagi mereka daripada kematian. Karena al-Faut berarti keterasingannya dari al-Haq (Allah), sedangkan kematian hanya terputus dari Makhluk. Alangkah jauhnya perbedaan keduannya.
Yahya bin Mu'adz berkata, " Barang siapa yang senang mengabdi kepada Allah swt segala sesuatu senang untuk mengabdi kepadanya. Siapa yang matanya senang dengan Allah, semua mata akan senang memandangnya."
Diantara tanda-tanda hati yang sehat adalah tidak bosan mengingat Tuhannya, selalu mengabdi kepada Tuhannya, tidak bercengkrama dengan selain-Nya, kecuali dengan orang yang menunjukkan jalan kepada-Nya, dan selalu mengingatkannya.
Termasuk tanda-tanda yang lain adalah bila kehilangan Allah akan terasa sakit baginya melebihi sakitnya orang rakus yang kehilangan hartanya.. Berhasrta untuk selalu mengabdi seperti orang yang lapar merindukan makanan dan minuman. Bila waktu shalat datang, nafsunya kepada dunia hilang dan bergegas untuk segera keluar darinya karena di situlah ia temukan kebahagiaan dan kenikmatannya. Keinginannya hanya satu, untuk selalu bersama Allah swt. Perhatiannya untuk selalu memperbaiki perbuatannya lebih besar dari pada perbuatan itu sendiri. Itulah tanda-tanda hati yang sehat dan hidup. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Maghfirah Pustaka).