Pengikut

Senin, 02 Agustus 2010

Nikmat dan Dosa

SEORANG HAMBA yang bernama manusia jika diberikan nikmat kesehatan, kedudukan, dan harta dari Tuhan, mereka menjadikan itu semua sebagai jalan untuk melakukan perbuatan maksiat. Jika diuji dengan kesusahan, sakit, dan lain-lain, mereka berburuk sangka terhadap ketentuan tuhan. Mereka mengeluh, tidak mampu mensyukuri nikmat, dan tidak bersabar terhadap ujian-Nya. Kesehatan yang ada pada diri seorang hamba dia pergunakan untuk bermaksiat. Sedangkan ujian atau malapetaka membuatnya kufur nikmat dan mengeluh kepada Tuhan. Ketika Tuhan membukakan jalan, dia tidak mau membukanya, malah memilih jalan nafsu dan setan. Ketika diutus seorang nabi dan rasul, dia malah mengingkari dan lebih memilih untuk mengatakan, "aku tidak akan menjual kenikmatan dunia yang tampak dengan kenikmatan akhirat yang belum jelas. Aku tidak akan meninggalkan dunia yang aku lihat dengan mata kepala dengan sesuatu yang hanya bisa didengar."
Uraian di atas merupakan fenomena kenyataan hidup manusia yang sering membalut hidup mereka dengan dosa dan maksiat. Selayaknya orang-orang yang telah memenuhi hidup mereka dengan dosa agar segera bertobat. Rahmat Allah sangat luas dan terbuka bagi siapa saja yang kembali kepada-Nya. Allah swt berfirman dalam sebuah hadits Qudsi,

"Jika kamu datang kepada-Ku, pasti Aku menerimamu. Jika kalian datang pada malam hari, Aku pun akan menerimamu. Jika datang pada siang hari, Aku juga akan menyambutmu. Jika kamu mendekat satu jengkal tangan saja, maka Aku akan mendekatimu satu hasta (dari siku sampai jari-jari tangan). Jika kamu mendekati-Ku dengan satu hasta saja, maka Aku akan mendekat kepadamu satu depa. Jika kamu menemui-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan menemuimu dengan berlari. Sekiranya kamu kembali bertobat kepadaku dengan membawa segudang dosa selain syirik, niscaya Aku akan datang dengan membawa segudang pahala ampunan untukmu. Kalau dosa-dosamu mencapai puncak gunung atau ke awan sekalipun, kemudian kamu kembali kepada-Ku dengan memohon ampunan, maka pasti Aku akan mengampunimu. Tidak ada yang lebih pemurah dari-Ku. Aku Mahakaya dari pada yang lain.
Orang yang meninggalkan sesuatu karena Aku, maka Aku akan memberikannya lebih dari yang ia butuhkan. Siapa yang ingin ridha-Ku, maka aku akan memenuhi lebih dari yang ia mau. Orang yang melakukan sesuatu atas dasar daya dan kekuatan-Ku, maka besi sekalipun akan Aku lunakkan untuknya. Ahli zikir dan ahli syukur adalah kekasih-Ku. Orang-orang yang bermaksiat kepada-Ku, tidak akan aku putuskan dari rahmat-Ku. Jika mereka kembali kepada-Ku, maka Aku adalah kekasih mereka. Aku sungguh mencintai orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang bersuci. Jika mereka belum bertobat, maka Aku adalah dokter mereka. Aku memberi ujian kepada mereka, agar mereka dapat membersihkan aib dan kesalahan mereka. Orang yang lebih mendahulukan Aku daripada yang lain, maka Aku akan mendahulukannya dari yang lain.
Satu kebaikan dari-Ku bernilai sepuluh bahkan bisa mencapai tujuh ratus kali lipat dan seterusnya. Satu kejahatan dari-Ku bernilai satu. Jika hamba-Ku menyesal dan meminta ampun, maka Aku akan mengampuninya. Aku sangat menyambut amal saleh walau sedikit. Aku akan memberikan ampunan kepada orang yang mau kembali kepada-Ku. Rahmat-Ku lebih Aku dahulukan dari pada murka-Ku. Kasih sayang-Ku jauh lebih Aku inginkan dari siksa-Ku. Ampunan dari-Ku lebih Aku cintai dari sisaan-Ku. Aku jauh lebih sayang kepada hamba-hamba-Ku daripada seorang ibu yang mencintai anaknya."        
(Majdi Muhammad Asy-Syahawi).
Tapi mesti diingat saudaraku jangan sampai firman Allah swt. tersebut membuat kita semakin sering meremehkan dosa-dosa sehingga sering mengulang-ulangnya di kemudian hari. Rahmat Allah swt. memang sungguh luas tetapi bukan untuk dipermainkan.  dalam hadits dhaif dari Ibnu abbas dengan status marfu' kepada Rasulullah saw., beliau berkata,
"Orang yang bertobat dari dosa sama seperti orang yang tidak mempunyai dosa. Dan orang yang beristighfar dari dosa, namun masih mengerjakan perbuatan dosa, orang itu sama saja mengejek Tuhan."