Pengikut

Rabu, 30 Maret 2011

Zikir yang Bernilai Lebih Banyak

     Ibnu 'Abbas menceritakan dari Juwairiyyah bahwa Nabi saw. keluar meninggalkannya untuk menunaikan sholat subuh, sementara dia (Juwairiyyah) tetap pada tempat sholatnya. Kemudian Rasulullah kembali pulang setelah melakukan sholat dhuha, dan Juwairiyyah masih duduk di tempat sholatnya.    Rasulullah saw. bertanya, "Apakah kamu masih duduk seperti aku tinggalkan tadi?"
       "Ya."
     Nabi saw bersabda," Aku benar-benar sudah membaca empat macam kalimat sebanyak tiga kali, jika ditimbang dengan apa yang kamu baca semenjak kamu aku tinggalkan tadi, niscaya apa yang aku baca jauh lebih berat, yaitu;

"subhaanalaahi wa bihamdihi  'Adadakholkihi waridhoo nafsihi wazinata 'arsyihi wamidadaa kalimaatihi"

Maha suci allah dan dengan memuji-Nya, sbanyak makhluk-Nya, sebanyak keridhoan-Nya kepada diri-Nya, seberat Arsy-Nya dan sebanyak kalimat-kalimat-Nya.  (HR Muslim)

Rabu, 16 Maret 2011

Bagian untuk Allah dan Bagian untuk Hamba

As-Shalat

Surat al-Fatihah mempunyai beberapa nama lain. sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits qudsi, bahwa Allah Ta'ala telah menamai surat ini dengan nama "as-Shalat". Diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi dan an-Nasa-i dan lainnya, dari Abi Hurairah  ra., dari Rasulullah saw., bahwasanya beliau bersabda, "Allah Ta'ala berfirman: "Aku membagi as-Shalat (al-Fatihah) antara Aku dan hamba-Ku  dalam dua bagian. Setengahnya untuk-Ku dan setengahnya lagi untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku, apa saja yang ia minta."
      Rasulullah saw. melanjutkan, "(Allah Ta'ala berfirman): bacalah oleh kalian!, Maka sang hamba membaca, (Alhamdulillahi robbil'alamin)' segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.' Allah pun berfirman, 'Hambak-Ku telah memuji-Ku.' maka sang hamba membaca, (Arrohmanirrohim) ' Alllah Mahapengasih lagi Mahapenyayang'. Allah pun berfirman: 'Hamba-Ku telah menyanjungku.' dan pada saat sang hamba membaca, (maliki yaumiddin) 'yang enguasai hari pembalasan'. Allah pun berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan Aku., Pada saat sang hamba membaca Iyyaka na'budu wa Iyyaka nas ta'in) 'Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan,' Maka Allah pun berfirman: ' Ini adalah bagian antara Aku dan Hamba-Ku. Dan bagi Hamba-Ku apa yang ia minta.'  maka ia membaca, (ihdinashshirotolmustaqim{6} Shirotolladzina an'amta 'alaihim goiril maghdhu bi'alaihim waladhdhollin) ' Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk atas mereka. Bukan (jalan) mereka yangEngkau murkai dan bukan ( pula jalan) mereka yng sesat.'    Allah pun berfirman: 'Ini semua adalah untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.



Sabtu, 12 Maret 2011

Muslim itu Bersaudara

Anas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. pernah bersabda, "Setiap hamba yang datang mengunjungi saudaranya karena Allah, niscaya ada malaikat dari langit yang menyerunya, "sungguh baik dan terpuji kamu, bagimu surga. Atau Allah berfirman di kerajaan Arasy-Nya, Hambaku telah berkunjung dan memuliakan saudaranya karena Aku. Allah tidak rida memberikan pahala kepadanya kalau bukan berupa surga
(HR al-Bazzar dan Abu Ya'la)
----  "Barang siapa menjenguk orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, ada malaikat yang menyerunya, "Bagus sekali apa yang kamu lakukan, bagus sekali usahamu dan semoga kamu akan mendiami sebuah tempat di surga," (HR Ibnu Majah, at-Tirmidzi)
----- Anas menceritakan, Nabi saw bersabda," Tidaklah dua orang muslim yang bertemu, maka salah seorang di antaranya memegang tangan saudaranya (berjabatan tangan), melainkan Allah swt berhak mendengar doa mereka berdua, dan tangan mereka(yang bersalaman) belum akan lepas, hingga mereka berdua mendapatkan ampunan. (HR Ahmad)
------------"Siapa yang ingin dilapangkan rezeki dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menjalin silaturahmi," (HR Muttafaq Ilaihi)
_______"Rahmat Allah tidak akan diberiakan kepada orang-orang yang memutuskan tali silaturahim,"
(HR Baihaqi)

Minggu, 06 Maret 2011

Iblis Tidak Pernah Mau Rugi

Kisah Abdullah bin Ummi Maktum dengan Iblis

Abdullah bin Ummi Maktum ra. adalah salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ia seorang yang buta, dan yang menjadi sebab diturunkannya surat surat "Abasa.
Suatu ketika, Abdullah datang kepada Rasulullah saw. setelah sebelumnya ia ditinggalkan oleh orang yang menuntunnya berjalan untuk menunaikan sholat berjama'ah di masjid. Ia lalu menemui Rasulullah, karena ingin meminta izin kepada beliau untuk tidak hadir di dalam sholat shubuh bersama beliau.
Maka Rasulullah saw. bertanya, " Apakah engkau mendengarkan suara azan?".  Abdullah pun menjawab, "Ya, aku mendengarnya.".  Lalu Beliau pun berkata, "Kalau begitu aku tidak melihat adanya rukhsah (keringanan) pada dirimu untuk tidak berjamaah di masjid."


Pada waktu shubuh berikutnya, Abdullah bin Ummi Maktum hendak pergi ke masjid untuk menunaikan sholat berjamaah. Tiba-tiba di perjalanan kakinya tersandung batu dan ia terjatuh hingga kepalanya luka. Darah segarpun mengalir di wajahnya.
Ia pun bangkit dan mengusap darah yang bercucuran pada wajahnya, agar bisa melanjutkan perjalanan ke masjid. Tiba-tiba ia merasa dihampiri oleh seorang lelaki yang tidak ia kenal sebelumnya dan langsung menyapanya dengan bertanya, "Hendak kemanakah engkau, wahai paman?".   Abdullah bin Ummi Maktum menjawab, "Aku hendak pergi ke masjid."
Sang lelaki berkata '"aku akan mengantarmu pergi ke masjid dan sekaligus mengantarmu pulang ke rumah." Lalu lelaki itupun memegang erat tangan sang sahabat dan menuntunnya pergi ke masjid, begitu pun ketika pulang. Begitulah peristiwa itu berlangsung beberapa hari.
Abdullah merasa senang dengan bantuan si lelaki itu dan ia pun menanyakan nama dan ikhwal lelaki tersebut

Lelaki itu berkata, "Apa manfaat yang akan engkau dapatkan dari mengetahui namaku dan siapa sesungguhnya aku?"
Sang sahabat berkata, "Aku ingin mendoakan dirimu agar mendapatkan pahala dari Allah swt., sebagai balasan atas perbuatan baikmu.
Lelaki itu menjawab, "aku tidak ingin engkau mendoakanku juga mengetahu nama serta maksud dari perbuatan baikku terhadapmu."
Abdullah berkata, "Demi Allah, janganlah engkau menemani diriku lagi, hingga aku mengetahui siapa dirimu yang sesungguhnya dan mengapa engkau menolongku tanpa mau menerima imbalan dariku?"

Lelaki itupun menjawab, "Karena engkau telah bersumpah dengan naa Allah, maka aku pun akan memberitahukan kepadamu. Ketahuilah, bahwa aku adalah iblis."

Abdullah berkata, "Bagaimana bisa engkau membantuku pergi ke masjid, padahal engkau biasa melarang manusia untuk melaksanakan sholat?"

Iblis berkata, "Adakah engkau ingat pada hari dimana engkau saat itu keluar rumah untuk menuju masjid dan terjatuh di tengah jalan, lalu darah mengalir di kepala serta membasahi wajahmu?"
          Sahabat tersebut menjawab, "Ya, aku mengingatnya."
          Si iblis berkata, "Pada saat kejadian itu, saya mendengar para malaikat berkata, Bahwa Allah telah mengampuni setengah dari dosamu, akibat engkau terjatuh. Maka aku takut, Allah akan mengampuni yang setengah lagi dari dosamu yang lain apabila engkau terjatuh untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itulah, maka aku mau menuntun langkahmu dan membantumu saat pergi serta pulang dari masjid, agar tidak terjatuh lagi."   Lalu dia pun pergi tanpa menoleh lagi.




Jumat, 04 Maret 2011

Mari Membiasakan Diri

Ibnu Mas'ud berkata: setan orang mukmin bertemu dengan setan orang kafir. Ternya setan orang mukmin lebih kurus dan setang orang kafir gemuk. Temannya bertanya, "apa yang terjadi denganmu'?.  dia menjawab, 'Aku tidak pernah mendapatkan apapun. Jika dia masuk rumah, dia menyebut nama Allah. Jika makan dia menyebut nama Allah, dan jika dia minum dia menyebut nama Allah.' Temannya berkata,' Berbeda dengan aku. Aku makan bersamanya dan aku minum bersamanya'.
Dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas Radiallohu'anhuma: Rasulullah saw bersabda, "Iblis bertanya, 'Tuhanku, semua makhluk-Mu telah Engkau terangkan rezekinya, dimanakah rezekiku?'  Tuhannya menjawab "di makanan yang tidak disebut nama Allah" (HR adh-Dhiya dalam al-Mukhtarah)
Dari Jabir r.a. Rasulullah saw bersabda, " Apabila salah seorang dari kmu masuk rumahnya menyebut nama Allah dan membaca basmallah ketika masuk dan ketika makan maka setan berkata 'Tidak ada tempat dan tidak ada makanan untuk jalian,'  Dan jika dia masuk namun tidak menyebut nama Allah ketika masuk setan berkata,' kalian mempunyai tempat. Dan jika dia tidak menyebut nama Allah ketika makan dia berkata,' kalian mendapatkan tempat dan makanan"
Nabaisyah pembantu Rasulullah saw mengatakan, Rasulullah saw menyampaikan," Siapa yang makan memakai piring, kemudian tidak meninggalkan sisa, niscaya piring itu akan memintakan ampun baginya. " (HR. ad-Darimi)